Senin, 31 Agustus 2009

Cerpen: Persahabatan Ashila #Part Four#

Hari ini, ada dua murid baru di kelas Ashila. Namanya Coledy dan Celody. Mereka adalah anak kembar. "Halo, salam kenal. Aku Ashila...," sapa Ashila. "Halo juga, Ashila...," balas Coledy dan Celody sambil tersenyum. "Coledy, aku panggil kamu Cole aja ya... Kalo Celody... Kamu Cody aja ya!" senyum Ashila. Coledy dan Celody tersenyum.
Seminggu kemudian...
"Kamu mau jadi sahabat kita kan, Shila?" tanya Coledy. "Iya, Shila, mau kan?" timpal Celody. "Pasti mau! Kalian mirip dengan Melody, cantik, baik, ramah..."
"Melody?"
"Ya, itu sahabatku yang lama."
"Lalu, dia dimana sekarang?"
"Dulu, dia sekelas denganku. Lalu, ia pindah ke luar negeri. Setelah itu, ia... meninggal..."
"Maaf ya, Ashila... Jangan sedih ya..."
"Nggak apa-apa, kok."
Ashila menghapus air matanya. Mereka lalu bermain bersama.
Esoknya...
Ashila bermain ke rumah si Kembar. Pertama, mereka bermain komputer, lalu bermain boneka, rumah-rumahan, dan kemah-kemahan. Si Kembar sempat bertengkar...
"Tendanya dipasang disini aja! Kan keren!"
"Disini aja! Cantik, tau! Liat aja bunga-bunganya!"
"Nggak! Disini!"
"Disini!"
"Ya udah, ngalah!"
"Kalo nanti, ceritanya yang Black Night ya!"
"Jangan! Rainbow Fairy and The Unicorn aja!"
"Terserah kamulah, aku mengalah!"

Tak lama, Ashila pun pulang ke rumahnya.

Esoknya, pulang sekolah, Ashila dan si Kembar akan bermain ke taman. Di taman, mereka menggelar tikar dan menata makanan. "Ehm... Aku membuat kue ini untuk kita," senyum Ashila. "Kalau kami, membeli jus anggur ini!" balas si Kembar. "Panas sekali hari ini!" seru Coledy. "Ya, Cole! Beli ice cream yuk, disana!" Ashila menunjuk sebuah toko es krim. Di depan toko itu, terpampang besar papan berbentuk es krim dengan tulisan "Melody Ice Cream". Ashila jadi teringat Melody membacanya. Tetapi ia mencoba untuk bersikap biasa, karena sekarang ia sudah mempunyai sahabat yang sama baiknya dengan Melody.
Saat akan pulang ke rumah...
"Cole, Cody, terima kasih kalian mau jadi sahabatku! Kalian sangat baik padaku! Kalian perhatian sekali padaku! Terima kasih...," Ashila memeluk kedua sahabatnya.

Jumat, 28 Agustus 2009

Cerpen: Persahabatan Ashila #Part Three#

Mizz u,
Melody

Itulah akhir dari e-mail yang dikirim Melody pada Ashila. Di dalam e-mail itu, Melody berkata bahwa ia akan mengirimkan sesuatu pada Ashila. Ashila dengan sabar menunggunya...

Seminggu kemudian...

"Surat datang!" terdengar seruan dari luar. Ashila berlari dan membuka kotak surat. Ada sebuah kotak yang lumayan besar. Dari Melody! Ashila membukanya. Ternyata itu adalah sebuah gelang, dan sebuah boneka berbentuk seorang gadis kecil yang mirip dengan Melody. "Aku akan menamakannya... Molly yang berarti Little Melody atau Melody Kecil!" seru Ashila.
Sementara itu, di rumah Melody, Melody sedang bermain dengan boneka yang baru dibelinya, yang mirip dengan Ashila. "Kamu kuberi nama siapa, ya, boneka? Umm... Oh, ya! Bagaimana kalau Lishi? Singkatan dari Little Ashila atau Ashila Kecil!" gumam Melody, "Lishi, kita buka e-mail yuk, siapa tahu Ashila mengirimi kita e-mail!" Ia lalu berjalan menuju kamarnya. Setelah itu, ia bermain internet dan membuka e-mail. Ternyata benar! Ashila mengiriminya e-mail. Begini isinya...
Hi Melody,
Terima kasih bonekanya ya! Boneka itu sangat mirip denganmu. Aku memberinya nama, Molly atau Little Melody. Gelangnya juga lucu! Oh iya, Melody, aku harus cepat-cepat pergi les, dadaaah!

XOX,
Ashila

Lalu, Melody membalasnya.

Tiga hari kemudian, di rumah Ashila...
"Ada e-mail lagi nggak ya?" Ashila sedang membuka e-mail. Tidak ada e-mail dari Melody? Padahal biasanya, setiap hari Melody selalu mengirimi Ashila e-mail. Kenapa, ya?
Sudah dua minggu sejak hadiah Melody sampai di rumah Ashila. Ashila tidak pernah menerima e-mail dari Melody. Ashila sedih sekali. Tiba-tiba, ada sebuah e-mail masuk! Ternyata dari Melody. Melody meminta maaf karena sudah dua minggu ia tidak mengirim e-mail. Ternyata, Melody sedang sakit. Ashila menunduk. Ia segera membalas e-mail Melody.
Esoknya...
Ashila mendapat e-mail dari Melody...
Ashila, mungkin ini adalah e-mailku yang terakhir. Saat kau membaca e-mail ini, bisa jadi, aku sudah tidak ada. Kamu jangan sedih, ya. Aku juga akan tambah sedih jika kamu bersedih. Buatlah aku senang, ya! Maaf, aku tidak bisa menulis terlalu panjang.
Sahabatmu,
Melody
Ashila sedih sekali membacanya. "Good bye, Melody... You're always in my heart...," gumam Ashila sambil menitikkan air mata.

Cerpen: Persahabatan Ashila #Part Two#

Pagi itu, Ashila terbangun dari tidurnya. Setelah bersiap-siap, ia pun berangkat ke sekolah. Di sekolah, Ashila bingung melihat teman-temannya berkumpul di sebuah meja. Ashila langsung berlari ke kerumunan itu. MELODY! "MELODY...!!!" Ashila memeluk Melody. "Ashilaa...!!!" Melody balas memeluk. "Ashila, aku sekarang sedang liburan. Jadi, aku pergi ke sini. Mungkin, nanti aku akan ikut pelajaran saja. Sampai liburan selesai, aku akan di sini. Saat waktu liburan habis, aku akan pulang. Kamu mau duduk di sebelahku kan, Shil? Di sini kosong, kok," jelas Melody sambil menyuruh Ashila duduk di sebelahnya. Ashila menurutinya. "Melody, kamu menginap dimana?" tanya Ashila. "Belum tahu," jawab Melody. "Bagaimana kalau di rumahku?" usul Ashila. "Setuju!" sahut Melody senang.
Sepulang sekolah...
"Ayo masuk, Melody!" Ashila mempersilakan Melody masuk ke dalam mobil. Melody tersenyum. Tak lama kemudian, mereka sampai di rumah Ashila. "Ayo kita ke kamar!" ajak Ashila sambil menarik tangan Melody. Setelah bermain di kamar, Ashila menunjukkan kamar Lody-Lody. "Lody-Lody kelihatan lebih gemuk sekarang!" komentar Melody sambil mengelus Lody-Lody. Ashila hanya tersenyum kecil.
Esoknya, mereka berangkat ke sekolah. Teman-teman menyambut mereka. "Psstt...," bisik Vietta, ketua kelas. "Besok Miss Mileva ulang tahun. Kita sudah sepakat membuat pesta kejutan! Jadi, kalian harus datang sangat pagi, besok!" jelasnya. Melody dan Ashila mengangguk.
Esoknya...
Ashila dan Melody datang pagi sekali ke sekolah. Mereka menghias kelas dibantu Vietta. Mereka memang sudah menyiapkan hiasan pesta. "Kadonya juga sudah, kan, Shil?" tanya Melody. Ashila mengangguk. Tak lama kemudian, teman-teman pun masuk kelas. Mereka mematikan lampu hingga hiasan-hiasan juga tidak terlihat. Setelah itu, mereka bersembunyi. Ketika berjalan menuju kelas, Miss Mileva heran melihat kelas gelap. Kenapa kelas gelap ya? Sangat tidak biasa, pikirnya. Saat Miss Mileva memasuki kelas... "KEJUTAAAAAN!" teriak semua anak. Melody maju ke depan. "Satu..., dua..., tiga...!" serunya. "Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy birthday to you...," nyanyi seluruh anak. Miss Mileva sangat senang. Hari itu, pelajaran ditiadakan. Mereka sangat senang.
Seminggu kemudian...
Sekarang waktunya Melody pulang. Melody dan Ashila berpelukan. "Sampai jumpa...," Melody melambaikan tangannya. Good bye, Melody...

Cerpen: Persahabatan Ashila #Part One#

"Dy, aku boleh main ke rumahmu?" tanya Ashila. "Maaf ya Shil, aku ada les tambahan, sepulang les aku harus pergi ke rumah bibiku untuk mengantar kue, lalu ke toko untuk membeli tenda danb beberapa benda yang dibutuhkan untuk kemah karena aku dan Molly, kakakku, akan berkemah. Aku sibuk sekali, maaf ya, aku nggak bisa...," jawab Melody pelan. "Oh, ya udah, nggak apa-apa kok. Eh Melody, hari Minggu, kita belajar bersama di rumahku ya, kan hari Senin ada ulangan," senyum Ashila. "Terserah kamu deh," kata Melody sambil tersenyum kecil. Yah, masa aku mau membantah lagi? Dengan alasan sangat sibuk? Tentu tidak! Lagipula, kasihan dia kalau aku langsung menolak semua permintaannya, pikir Melody.
Hari Senin...
"Lody, kenapa kamu nggak datang kemarin?" tanya Ashila heran. "Oh iya, maaf ya Shila, aku lupa, karena sepupuku datang dan mengajakku bermain. Awalnya aku ingat, namun saat aku hendak meneleponmu, sepupuku mengajakku bermain roller skate, lalu aku memutuskan meneleponmu dan datang ke rumahmu setelah bermain. Karena biasanya, sepupuku datang tidak sampai satu jam langsung pulang, jadi pasti itu tidak akan lama. Tetapi ternyata aku sudah lupa... Maaf ya, Shila... Maaf banget...," jelas Melody panjang lebar. "Ya sudah, tidak apa-apa," senyum Ashila. Tetapi, sejak itu, Melody tidak pernah menepati janjinya untuk bermain ke rumah Ashila, dan selalu menolak permintaan Ashila untuk datang ke rumahnya. Ashila jadi bingung. Apalagi, dua hari yang lalu, saat Ashila berulang tahun, Melody tidak masuk sekolah! Sampai sekarang pun, Melody masih tidak masuk sekolah. Suatu hari, Ashila membuka e-mail karena bosan. Ternyata ada e-mail dari Melody! Begini isinya...

Dear Ashila,
Maaf ya karena aku selalu menolak permintaanmu dan juga tidak pernah menepati janji. Sebenarnya, aku akan pindah ke luar negeri. Maka, aku menjauhimu. Aku sedih sekali karena aku pergi tepat ketika kamu berulang tahun. Tetapi, kata Mommy, aku tidak boleh sedih karena kamu tidak akan melupakanku. Benar begitu, Ashila? Apa kamu sudah memberi nama kucing yang aku berikan padamu sehari sebelum kamu berulang tahun? Rawat dia baik-baik, ya! Sudah dulu ya, Ashila...

Sahaba
tmu,
Melody


Ashila sedih membaca e-mail itu. Ia segera membalasnya...

Dear Melody,
Tentu aku memaafkanmu. Aku akan selalu memaafkanmu karena kamu adalah sahabat terbaikku. Ya, Melody,
Mommy-mu benar. Kamu tidak perlu sedih karena aku akan selalu mengingatmu. Sebenarnya belum aku beri nama, tapi aku sudah menemukan nama yang tepat untuknya; Lody-Lody! Baiklah, Melody, aku akan merawatnya! Melody, e-mailku pendek saja ya...

Sahabat
mu,
Ashila

"I always remember you,
Melody... I will miss you...," gumam Ashila pelan




Minggu, 02 Agustus 2009

Cerpen: Rumah Baru Pony

Pony: kuda putih kecil
Kitty: kucing putih kecil
Rabby: kelinci putih kecil
Birdy: burung putih kecil

Di White Animal Land, Birdy, Kitty, dan Rabby mendengar suara nyanyian yang merdu ketika sedang bermain. Mereka mencari asal suara itu dan bertemu seekor kuda kecil yang ternyata pembuat suara itu. "HAI, KUDA KECIL! SELAMAT DATANG DI WHITE ANIMAL LAND!" sambut ketiga sahabat itu ramah pada saat yang bersamaan. "Hai juga, namaku Pony! Salam kenal!" balas kuda kecil yang bernama Pony itu. Mereka lalu memperkenalkan diri. "Ayo, ke rumah kami!" ajak Kitty. Kitty lalu berjalan di depan. Yang lain menguntitnya. Tak lama kemudian, mereka sampai di sebuah pohon yang sangat besar. Ada tiga rumah pohon di pohon itu. "Aku sedang mencari tempat tinggal," jelas Pony. "Bolehkah aku tinggal di White Animal Land ini?" lanjutnya. "Tentu boleh! Kami malah akan senang!" kata Kitty senang. Pony tersenyum cerah. "Pony, kamu tinggal di pohon itu saja! Kami punya kain lebar yang bisa dipasang di pohon itu!" usul Rabby. "Setuju!" seru Pony. Mereka lalu mengambil kain yang dimaksud Rabby, lalu memasangnya di pohon.
Esoknya...
"Hoahm...," Pony menguap. Ia keluar dari rumah kainnya lalu berjalan menuju pohon ketiga teman barunya. Ia menaiki tangga menuju rumah Rabby. "Assalamu 'alaikum... Rabby, kamu sudah bangun?" Pony mengetuk pintu. "Wa' alaikumussalam... Sebentar, Pony... Aku sedang merapikan tempat tidurku...," sahut Rabby, "Nah, selesai!" Ia membukakan pintu rumahnya. Mereka lalu naik ke rumah Kitty, lalu Birdy. Setelah itu, mereka berempat bermain bersama di rumah Pony. "Pony, kamu mau jadi sahabat kita?" tanya Kitty. "Tentu saja," jawab Pony bersemangat. "Kalau begitu, mulai sekarang kita bersahabat," kata Birdy, Rabby, dan Kitty senang. Tiba-tiba, saat Pony lengah, Birdy menyuruh Kitty dan Rabby berpegangan pada kakinya. Birdy lalu terbang ke atas, tempat yang tidak akan dilihat Pony. "Kenapa, Birdy?" tanya Kitty setengah berbisik. "Bagaimana kalau kita buat satu rumah pohon lagi untuk Pony? Kan masih ada sisa tempat di pohon kita, yang paling atas," usul Birdy. Kitty dan Rabby mengangguk setuju. Mereka lalu membuat rumah baru untuk Pony. Tak lama kemudian, rumah itu pun jadi. Mereka lalu memanggil Pony dan menunjukkan rumah baru Pony. "Terimakasih teman-teman!" Pony senang sekali. Ia bersyukur memiliki teman-teman yang baik.

Hmmm... Kira-kira kamu pengunjung keberapa ya? Kita liat aja, yuk!

easy installation
Rents Hummer



Ooo... ternyata kamu pengunjung ke-blablablaxxx... XD

ShoutMix

Yuk, chat!


ShoutMix chat widget










Jamku



Custom Myspace Clock

Pony



codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,40,0"
WIDTH="525" HEIGHT="350" id="myMovieName">
NAME="myMovieName" ALIGN="" TYPE="application/x-shockwave-flash"
PLUGINSPAGE="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer">


http://www.freeflashtoys.com/manage/5253183


Pasang Puzzle Ini Ya...











My Family

Petnya my little brother Jembar/Obal



codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,40,0"
WIDTH="525" HEIGHT="350" id="myMovieName">
NAME="myMovieName" ALIGN="" TYPE="application/x-shockwave-flash"
PLUGINSPAGE="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer">



Puzzle Jembar/Obal











Puzzle Rampak











Puzzle: Aku , Jembar/Obal , Rampak











Kalian mau jadi temanku nggak ya?

Senin, 31 Agustus 2009

Cerpen: Persahabatan Ashila #Part Four#

Hari ini, ada dua murid baru di kelas Ashila. Namanya Coledy dan Celody. Mereka adalah anak kembar. "Halo, salam kenal. Aku Ashila...," sapa Ashila. "Halo juga, Ashila...," balas Coledy dan Celody sambil tersenyum. "Coledy, aku panggil kamu Cole aja ya... Kalo Celody... Kamu Cody aja ya!" senyum Ashila. Coledy dan Celody tersenyum.
Seminggu kemudian...
"Kamu mau jadi sahabat kita kan, Shila?" tanya Coledy. "Iya, Shila, mau kan?" timpal Celody. "Pasti mau! Kalian mirip dengan Melody, cantik, baik, ramah..."
"Melody?"
"Ya, itu sahabatku yang lama."
"Lalu, dia dimana sekarang?"
"Dulu, dia sekelas denganku. Lalu, ia pindah ke luar negeri. Setelah itu, ia... meninggal..."
"Maaf ya, Ashila... Jangan sedih ya..."
"Nggak apa-apa, kok."
Ashila menghapus air matanya. Mereka lalu bermain bersama.
Esoknya...
Ashila bermain ke rumah si Kembar. Pertama, mereka bermain komputer, lalu bermain boneka, rumah-rumahan, dan kemah-kemahan. Si Kembar sempat bertengkar...
"Tendanya dipasang disini aja! Kan keren!"
"Disini aja! Cantik, tau! Liat aja bunga-bunganya!"
"Nggak! Disini!"
"Disini!"
"Ya udah, ngalah!"
"Kalo nanti, ceritanya yang Black Night ya!"
"Jangan! Rainbow Fairy and The Unicorn aja!"
"Terserah kamulah, aku mengalah!"

Tak lama, Ashila pun pulang ke rumahnya.

Esoknya, pulang sekolah, Ashila dan si Kembar akan bermain ke taman. Di taman, mereka menggelar tikar dan menata makanan. "Ehm... Aku membuat kue ini untuk kita," senyum Ashila. "Kalau kami, membeli jus anggur ini!" balas si Kembar. "Panas sekali hari ini!" seru Coledy. "Ya, Cole! Beli ice cream yuk, disana!" Ashila menunjuk sebuah toko es krim. Di depan toko itu, terpampang besar papan berbentuk es krim dengan tulisan "Melody Ice Cream". Ashila jadi teringat Melody membacanya. Tetapi ia mencoba untuk bersikap biasa, karena sekarang ia sudah mempunyai sahabat yang sama baiknya dengan Melody.
Saat akan pulang ke rumah...
"Cole, Cody, terima kasih kalian mau jadi sahabatku! Kalian sangat baik padaku! Kalian perhatian sekali padaku! Terima kasih...," Ashila memeluk kedua sahabatnya.

Jumat, 28 Agustus 2009

Cerpen: Persahabatan Ashila #Part Three#

Mizz u,
Melody

Itulah akhir dari e-mail yang dikirim Melody pada Ashila. Di dalam e-mail itu, Melody berkata bahwa ia akan mengirimkan sesuatu pada Ashila. Ashila dengan sabar menunggunya...

Seminggu kemudian...

"Surat datang!" terdengar seruan dari luar. Ashila berlari dan membuka kotak surat. Ada sebuah kotak yang lumayan besar. Dari Melody! Ashila membukanya. Ternyata itu adalah sebuah gelang, dan sebuah boneka berbentuk seorang gadis kecil yang mirip dengan Melody. "Aku akan menamakannya... Molly yang berarti Little Melody atau Melody Kecil!" seru Ashila.
Sementara itu, di rumah Melody, Melody sedang bermain dengan boneka yang baru dibelinya, yang mirip dengan Ashila. "Kamu kuberi nama siapa, ya, boneka? Umm... Oh, ya! Bagaimana kalau Lishi? Singkatan dari Little Ashila atau Ashila Kecil!" gumam Melody, "Lishi, kita buka e-mail yuk, siapa tahu Ashila mengirimi kita e-mail!" Ia lalu berjalan menuju kamarnya. Setelah itu, ia bermain internet dan membuka e-mail. Ternyata benar! Ashila mengiriminya e-mail. Begini isinya...
Hi Melody,
Terima kasih bonekanya ya! Boneka itu sangat mirip denganmu. Aku memberinya nama, Molly atau Little Melody. Gelangnya juga lucu! Oh iya, Melody, aku harus cepat-cepat pergi les, dadaaah!

XOX,
Ashila

Lalu, Melody membalasnya.

Tiga hari kemudian, di rumah Ashila...
"Ada e-mail lagi nggak ya?" Ashila sedang membuka e-mail. Tidak ada e-mail dari Melody? Padahal biasanya, setiap hari Melody selalu mengirimi Ashila e-mail. Kenapa, ya?
Sudah dua minggu sejak hadiah Melody sampai di rumah Ashila. Ashila tidak pernah menerima e-mail dari Melody. Ashila sedih sekali. Tiba-tiba, ada sebuah e-mail masuk! Ternyata dari Melody. Melody meminta maaf karena sudah dua minggu ia tidak mengirim e-mail. Ternyata, Melody sedang sakit. Ashila menunduk. Ia segera membalas e-mail Melody.
Esoknya...
Ashila mendapat e-mail dari Melody...
Ashila, mungkin ini adalah e-mailku yang terakhir. Saat kau membaca e-mail ini, bisa jadi, aku sudah tidak ada. Kamu jangan sedih, ya. Aku juga akan tambah sedih jika kamu bersedih. Buatlah aku senang, ya! Maaf, aku tidak bisa menulis terlalu panjang.
Sahabatmu,
Melody
Ashila sedih sekali membacanya. "Good bye, Melody... You're always in my heart...," gumam Ashila sambil menitikkan air mata.

Cerpen: Persahabatan Ashila #Part Two#

Pagi itu, Ashila terbangun dari tidurnya. Setelah bersiap-siap, ia pun berangkat ke sekolah. Di sekolah, Ashila bingung melihat teman-temannya berkumpul di sebuah meja. Ashila langsung berlari ke kerumunan itu. MELODY! "MELODY...!!!" Ashila memeluk Melody. "Ashilaa...!!!" Melody balas memeluk. "Ashila, aku sekarang sedang liburan. Jadi, aku pergi ke sini. Mungkin, nanti aku akan ikut pelajaran saja. Sampai liburan selesai, aku akan di sini. Saat waktu liburan habis, aku akan pulang. Kamu mau duduk di sebelahku kan, Shil? Di sini kosong, kok," jelas Melody sambil menyuruh Ashila duduk di sebelahnya. Ashila menurutinya. "Melody, kamu menginap dimana?" tanya Ashila. "Belum tahu," jawab Melody. "Bagaimana kalau di rumahku?" usul Ashila. "Setuju!" sahut Melody senang.
Sepulang sekolah...
"Ayo masuk, Melody!" Ashila mempersilakan Melody masuk ke dalam mobil. Melody tersenyum. Tak lama kemudian, mereka sampai di rumah Ashila. "Ayo kita ke kamar!" ajak Ashila sambil menarik tangan Melody. Setelah bermain di kamar, Ashila menunjukkan kamar Lody-Lody. "Lody-Lody kelihatan lebih gemuk sekarang!" komentar Melody sambil mengelus Lody-Lody. Ashila hanya tersenyum kecil.
Esoknya, mereka berangkat ke sekolah. Teman-teman menyambut mereka. "Psstt...," bisik Vietta, ketua kelas. "Besok Miss Mileva ulang tahun. Kita sudah sepakat membuat pesta kejutan! Jadi, kalian harus datang sangat pagi, besok!" jelasnya. Melody dan Ashila mengangguk.
Esoknya...
Ashila dan Melody datang pagi sekali ke sekolah. Mereka menghias kelas dibantu Vietta. Mereka memang sudah menyiapkan hiasan pesta. "Kadonya juga sudah, kan, Shil?" tanya Melody. Ashila mengangguk. Tak lama kemudian, teman-teman pun masuk kelas. Mereka mematikan lampu hingga hiasan-hiasan juga tidak terlihat. Setelah itu, mereka bersembunyi. Ketika berjalan menuju kelas, Miss Mileva heran melihat kelas gelap. Kenapa kelas gelap ya? Sangat tidak biasa, pikirnya. Saat Miss Mileva memasuki kelas... "KEJUTAAAAAN!" teriak semua anak. Melody maju ke depan. "Satu..., dua..., tiga...!" serunya. "Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy birthday to you...," nyanyi seluruh anak. Miss Mileva sangat senang. Hari itu, pelajaran ditiadakan. Mereka sangat senang.
Seminggu kemudian...
Sekarang waktunya Melody pulang. Melody dan Ashila berpelukan. "Sampai jumpa...," Melody melambaikan tangannya. Good bye, Melody...

Cerpen: Persahabatan Ashila #Part One#

"Dy, aku boleh main ke rumahmu?" tanya Ashila. "Maaf ya Shil, aku ada les tambahan, sepulang les aku harus pergi ke rumah bibiku untuk mengantar kue, lalu ke toko untuk membeli tenda danb beberapa benda yang dibutuhkan untuk kemah karena aku dan Molly, kakakku, akan berkemah. Aku sibuk sekali, maaf ya, aku nggak bisa...," jawab Melody pelan. "Oh, ya udah, nggak apa-apa kok. Eh Melody, hari Minggu, kita belajar bersama di rumahku ya, kan hari Senin ada ulangan," senyum Ashila. "Terserah kamu deh," kata Melody sambil tersenyum kecil. Yah, masa aku mau membantah lagi? Dengan alasan sangat sibuk? Tentu tidak! Lagipula, kasihan dia kalau aku langsung menolak semua permintaannya, pikir Melody.
Hari Senin...
"Lody, kenapa kamu nggak datang kemarin?" tanya Ashila heran. "Oh iya, maaf ya Shila, aku lupa, karena sepupuku datang dan mengajakku bermain. Awalnya aku ingat, namun saat aku hendak meneleponmu, sepupuku mengajakku bermain roller skate, lalu aku memutuskan meneleponmu dan datang ke rumahmu setelah bermain. Karena biasanya, sepupuku datang tidak sampai satu jam langsung pulang, jadi pasti itu tidak akan lama. Tetapi ternyata aku sudah lupa... Maaf ya, Shila... Maaf banget...," jelas Melody panjang lebar. "Ya sudah, tidak apa-apa," senyum Ashila. Tetapi, sejak itu, Melody tidak pernah menepati janjinya untuk bermain ke rumah Ashila, dan selalu menolak permintaan Ashila untuk datang ke rumahnya. Ashila jadi bingung. Apalagi, dua hari yang lalu, saat Ashila berulang tahun, Melody tidak masuk sekolah! Sampai sekarang pun, Melody masih tidak masuk sekolah. Suatu hari, Ashila membuka e-mail karena bosan. Ternyata ada e-mail dari Melody! Begini isinya...

Dear Ashila,
Maaf ya karena aku selalu menolak permintaanmu dan juga tidak pernah menepati janji. Sebenarnya, aku akan pindah ke luar negeri. Maka, aku menjauhimu. Aku sedih sekali karena aku pergi tepat ketika kamu berulang tahun. Tetapi, kata Mommy, aku tidak boleh sedih karena kamu tidak akan melupakanku. Benar begitu, Ashila? Apa kamu sudah memberi nama kucing yang aku berikan padamu sehari sebelum kamu berulang tahun? Rawat dia baik-baik, ya! Sudah dulu ya, Ashila...

Sahaba
tmu,
Melody


Ashila sedih membaca e-mail itu. Ia segera membalasnya...

Dear Melody,
Tentu aku memaafkanmu. Aku akan selalu memaafkanmu karena kamu adalah sahabat terbaikku. Ya, Melody,
Mommy-mu benar. Kamu tidak perlu sedih karena aku akan selalu mengingatmu. Sebenarnya belum aku beri nama, tapi aku sudah menemukan nama yang tepat untuknya; Lody-Lody! Baiklah, Melody, aku akan merawatnya! Melody, e-mailku pendek saja ya...

Sahabat
mu,
Ashila

"I always remember you,
Melody... I will miss you...," gumam Ashila pelan




Minggu, 02 Agustus 2009

Cerpen: Rumah Baru Pony

Pony: kuda putih kecil
Kitty: kucing putih kecil
Rabby: kelinci putih kecil
Birdy: burung putih kecil

Di White Animal Land, Birdy, Kitty, dan Rabby mendengar suara nyanyian yang merdu ketika sedang bermain. Mereka mencari asal suara itu dan bertemu seekor kuda kecil yang ternyata pembuat suara itu. "HAI, KUDA KECIL! SELAMAT DATANG DI WHITE ANIMAL LAND!" sambut ketiga sahabat itu ramah pada saat yang bersamaan. "Hai juga, namaku Pony! Salam kenal!" balas kuda kecil yang bernama Pony itu. Mereka lalu memperkenalkan diri. "Ayo, ke rumah kami!" ajak Kitty. Kitty lalu berjalan di depan. Yang lain menguntitnya. Tak lama kemudian, mereka sampai di sebuah pohon yang sangat besar. Ada tiga rumah pohon di pohon itu. "Aku sedang mencari tempat tinggal," jelas Pony. "Bolehkah aku tinggal di White Animal Land ini?" lanjutnya. "Tentu boleh! Kami malah akan senang!" kata Kitty senang. Pony tersenyum cerah. "Pony, kamu tinggal di pohon itu saja! Kami punya kain lebar yang bisa dipasang di pohon itu!" usul Rabby. "Setuju!" seru Pony. Mereka lalu mengambil kain yang dimaksud Rabby, lalu memasangnya di pohon.
Esoknya...
"Hoahm...," Pony menguap. Ia keluar dari rumah kainnya lalu berjalan menuju pohon ketiga teman barunya. Ia menaiki tangga menuju rumah Rabby. "Assalamu 'alaikum... Rabby, kamu sudah bangun?" Pony mengetuk pintu. "Wa' alaikumussalam... Sebentar, Pony... Aku sedang merapikan tempat tidurku...," sahut Rabby, "Nah, selesai!" Ia membukakan pintu rumahnya. Mereka lalu naik ke rumah Kitty, lalu Birdy. Setelah itu, mereka berempat bermain bersama di rumah Pony. "Pony, kamu mau jadi sahabat kita?" tanya Kitty. "Tentu saja," jawab Pony bersemangat. "Kalau begitu, mulai sekarang kita bersahabat," kata Birdy, Rabby, dan Kitty senang. Tiba-tiba, saat Pony lengah, Birdy menyuruh Kitty dan Rabby berpegangan pada kakinya. Birdy lalu terbang ke atas, tempat yang tidak akan dilihat Pony. "Kenapa, Birdy?" tanya Kitty setengah berbisik. "Bagaimana kalau kita buat satu rumah pohon lagi untuk Pony? Kan masih ada sisa tempat di pohon kita, yang paling atas," usul Birdy. Kitty dan Rabby mengangguk setuju. Mereka lalu membuat rumah baru untuk Pony. Tak lama kemudian, rumah itu pun jadi. Mereka lalu memanggil Pony dan menunjukkan rumah baru Pony. "Terimakasih teman-teman!" Pony senang sekali. Ia bersyukur memiliki teman-teman yang baik.

My Rabbit, Rabby

My Lava Lamp

My Penguin, Pingu